Langsung ke konten utama

PROFIL RINGKAS ABUYA AS-SAYYID MUHAMMAD BIN ALAWI AL-MALIKI

 


Nama lengkap beliau adalah Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki Al-Hasani. Nasab ini terus bersambung kepada Sayyid Idris Al-Azhari bin Idris Al-Akbar bin Abdillah Al-Kamil bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib suami Fathimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Beliau dilahirkan pada tahun 1946 M/1365 H di Kota Mekah.

Kakek beliau, Sayyid Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki adalah seorang mufti dan qadhi di Mekah, serta ditunjuk pemerintah Kerajaan Saudi Arabia sebagai pengajar dan khatib di Masjidil Haram. Raja Abdul Aziz bin Sa'ud sangat menghormati beliau. Diantara murid beliau adalah Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari.

Ayah beliau, Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki adalah ulama dan pengajar di Masjidil Haram selama hampir 40 tahun. Beliau adalah ulama pertama yang memberikan ceramah di radio Saudi setelah shalat jum'at dengan kajian "Haditsul Jum'ah". Pangeran Faisal bin Abdul Aziz Al-Sa'ud, Gubernur Hijaz tidak pernah membuat keputusan apapun berkaitan dengan Mekah sebelum meminta pertimbangan kepada beliau.

Sejak kecil Sayyid Muhammad belajar kepada ayahnya di Masjidil Haram. Beliau hafal Al-Qur'an pada usia 7 tahun, hafal kitab Al-Muwattha' karya Imam Malik pada usia 15 tahun, dan pada tahun itu pula beliau telah mulai mengajar di Masjidil Haram.

(Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki ketika mengajar di Masjidil Haram)
Beliau melanjutkan pendidikannya ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Beliau menerima gelar Ph.D pada usia 25 tahun, menjadikan beliau orang Saudi pertama yang menerima gelar Ph.D termuda dari Al-Azhar.


Beliau kemudian ditunjuk mengajar di Universitas Umm Al-Qura Mekah, dan dikukuhkan sebagai guru besar ilmu hadis pada usia 26 tahun.

Diantara ulama terkenal yang menjadi guru beliau yaitu:
-Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki(ayahnya sendiri)
-Syekh Muhammad Yahya Aman Al-Makki(Mekah)
-Syekh Muhammad Al-Arabi At-Tabbani(Mekah)
-Syekh Hasan Sa'id Al-Yamani(Mekah)
-Syekh Hasan bin Muhammad Al-Masysyath(Mekah)
-Syekh Muhammad Nur Sayf(Mekah)
-Syekh Muhammad Yasin bin Isa Al-Fadani(Mekah,asli dari Padang, Indonesia)
-Sayyid Muhammad Amin al-Qutbi(Mekah)
-Habib Hasan bin Muhammad Vad'aq(Mekah)
-Syekh Abdullah Al-Lahji(Mekah)
-Habib Umar bin Ahmad bin Smith(Yaman)
-Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz(Yaman,ayah Habib Umar)
-Habib Ahmad Masyhur bin Thoha Al-Haddad(Mekah)
-Habib Abdul Qodir bin Ahmad As-Saqqaf(Jeddah)
-Syekh Abu Al-Yasar bin Abidin(Mufti Suriah)
-Syekh Muhammad As'ad Al-Abaji(Mufti Syafi'iyah Suriah)
-Sayyid Muhammad Sholeh Al-Farfur(Suriah)
-Syekh Hasan Habannakah Al-Maydani(Suriah)
-Syekh Muhammad Al-Hafidz At-Tijani(Muhaddis Mesir)
-Syekh Hasanain Muhammad Makhluf(Mufti Mesir)
-Syekh Sholeh Al-Ja'fari(Imam Besar Masjid Al-Azhar)
-Syekh Amin Mahmud Khattab As-Subki(Mesir)
-Syekh Dr. Abdul Halim Mahmud(Grand Syekh Al-Azhar)
-Sayyid Abdullah bin Siddiq Al-Ghumari(Muhaddis Maroko)
-Sayyid Abdul Aziz bin Siddiq Al-Ghumari(Muhaddis Maroko)
-Syekh Muhammad Tahir bin Asyur(Imam Zaitunah, Tunis)
-Syekh Mustafa Ridha Khan(Mufti India)
-Syekh Muhammad Syafi' Ad-Deobandi(Mufti Pakistan)
-Syekh Maulana Muhammad Zakaria Al-Kandahlawi(Muhaddis India)

Pada tahun 1976 beliau pertama kali berkunjung ke Indonesia sebagai delegasi Raja Khalid bin Abdul Aziz Al-Sa'ud untuk menemui Presiden Soeharto guna membawa pesan-pesan rohani.

Beliau juga banyak menulis karya dan kitab, diantara yang terkenal adalah:
-Mafahim Yajibu An Tushahhah
-Syarah Aqidatul Awam
-Muhammad Al-Insan Al-Kamil
-Dzakha'ir Muhammadiyyah
-Syawariqul Anwar min Ad'iyat Sadah Akhyar
-Abwabul Faraj
-Fi Rihab Baitil Haram
-Mustasyriqun Baina Insaf wa Asabiyyah
-Da'wah Islahiyyah
-Syaraful Ummah Al-Islamiyyah
-Iqdul Farid Mukhtasar min Athbah wa Asanid.

Beliau aktif mengikuti pertemuan yang diadakan oleh Rabithah Alam Al-Islami, Mu'tamar Alam Al-Islami, dan lain-lain. Beliau berdakwah hingga Eropa, Amerika, India, Pakistan, Qatar, Kuwait, UEA, Bahrain, Oman, Yaman, Mesir, Maroko, Libya, Sudan, Turki, Pantai Gading, Afrika Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia.

Beliau wafat pada hari Jum'at 29 Oktober 2004/15 Ramadhan 1425 H. Beliau disholatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Pemakaman Ma'la, Mekah, yang juga merupakan tempat makamnya Siti Khadijah Al-Kubra, Abdul Muttalib, Syekh Nawawi Al-Bantani, dan juga KH. Maimun Zubair.

Rujukan: 17 Habaib Paling Berpengaruh di Indonesia, karya Abdul Qodir Umar Mauladdawilah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYEKH ALI AL-JURJAWI, PENDAKWAH ISLAM PERTAMA DI TOKYO, JEPANG

 "Dengan cara ini, kami memahamkan orang-orang Jepang tentang Islam. Mereka mulai masuk Islam dalam jumlah besar seraya memuji ajaran-ajarannya. Semakin kami menambah pengetahuan mereka tentang Islam, semakin banyak orang-orang yang masuk Islam, hingga reputasi organisasi kami menyebar di kota secara menakjubkan. Kami mendengar pujian terhadap Islam yang dilontarkan orang-orang yang menganut Islam, karena Islam menunjukkan mereka pada Ilah Yang Mahabenar, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya" (Dinukil dari Ar-Rihlah Al-Yabaniyyah, karya Syekh Ali Al-Jurjawi) (Syekh Ali Al-Jurjawi) Nama lengkap beliau adalah Ali bin Ahmad bin Ali Al-Jurjawi (w. 1380 H/1961 M). Beliau adalah seorang ulama Al-Azhar yang juga merupakan seorang pengacara di Mahkamah Syar'iyah Kairo. Syekh Ali Al-Jurjawi adalah pengarang kitab Hikmah At-Tasyri' wa Falsafatuhu yang banyak dikaji dalam kajian hukum Islam. Syekh Ali Al-Jurjawi lahir dan tumbuh besar di Qur’an, salah satu des...

Ber-MLsafat

"Hikmah itu adalah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah." -Rasulullah Saw. diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi  "Kita mempertimbangkan cara menjalani hidup yang terbaik. Pertanyaan apa yang lebih serius daripada ini, bagi seseorang yang berakal sehat?" -Socrates Victory. Defeat. Kita lebih sering mengalami yang disebutkan terakhir, kurasa? Ataukah hanya diriku saja?  Tidak, tidak. Bukan berarti ketika kita sedang matchmaking atau nge-turtle sambil memikirkan penciptaan alam semesta atau jiwa dalam perspektif Plato atau Al-Kindi. Yah, itu memang benar, tapi cobalah langsung menuju cermin. Bola mata yang berputar-putar dan dahi yang semakin mengernyit.  Lantas, bagaimana?  Bagaimana. Ya. Ketika kau berpikit tentang "bagaimana", maka kau sedang berfilsafat. Dan, filsafat juga menyentuh aspek etika. Hati pun diketuk olehnya. Ambil contoh, bagaimana respon yang seharusnya kau lakukan ketika sedang late game dan...